The Ottoman qanun apparently intended to supplement the sharia, actually amounted to superseding it especially with regard to discretionary punishments (tazir). In many respects, the Ottoman qanun may be regarded as secular legislation
Completed
Request
Original Text
The Ottoman qanun apparently intended to supplement the sharia, actually amounted to superseding it especially with
regard to discretionary punishments (tazir). In many respects, the
Ottoman qanun may be regarded as secular legislation
Translation (4)
Hukum Ottoman tampaknya dimaksudkan untuk melengkapi hukum Syaria, namun sebenarnya dijumlahkan untuk menggantikannya khususnya berkenaan dengan hukuman diskresioner (tazir). Dalam berbagai pandangan, hukum Ottoman dapat dipandang sebagai legislasi sekuler
Kanun Ottoman yang tampaknya diperuntukkan untuk melengkapi Syariah, sebenarnya sama dengan menggantikan Syariah itu sendiri, utamanya perihal hukuman diskresioner (tazir). Dalam banyak hal, kanun Ottoman dapat dianggap sebagai legislasi sekuler
Hukum (masa kekhalifahan) Utsman nampaknya dimaksudkan untuk melengkapi syariah, sebenarnya sebesar menggantinya khisisnya berkaitan dengan hukuman dikresioner (tazir). Dalam kebanyakan respek, hukum Utsman dapat dianggap sebagai legislasi sekuler.
Hukum Ottoman rupanya dimaksudkan untuk menambahi hukum syariah, sebenarnya dijumlahkan untuk menggantikan Syariah terutama sehubungan dengan hukuman dikresioner (tazir). Dalam banyak hal, hukum Ottoman bisa dianggap sebagai perundang-undangan sekuler.
1
  • KFile · 5 years ago
العربية Burmese 中文(廣東話) 中文(简体) 中文(繁體) hrvatski jezik Čeština Nederlands English English(British) suomi Français français(canadien) Deutsch ελληνικά עברית हिन्दी, हिंदी magyar Indonesia Italiano 日本語 ខ្មែរ, ខេមរភាសា, ភាសាខ្មែរ 한국어 Bahasa Melayu فارسی Polski Português Português(Brasil) limba română, limba moldovenească Русский slovenčina, slovenský jazyk Español Español(Latinoamérica) Kiswahili Svenska Tagalog ไทย Türkçe українська мова O'zbek, Ўзбек, أۇزبېك‎ Tiếng Việt