Completed

Seorang lelaki berusia 65 tahun dirawat setelah dibawa ke baguan gawat darurat untuk dispenia dan edema kaki. Dia memiliki riwayat panjang hipertensi yang diperlalukan dengan amlodipin. Coronary angiography yang dilakukan 1 tahun yang lalu dikarenakan sakit dadanya normal. Distensi jugular venous sebesar 10 cm sedangkan pasien berbaring di kasur dengan ketinggian kepala diatur menjadi 45 derajat. Dia mengalami positive hepatojugular reflex, pitting leg edema, s3 gallop dan rales dari edema dasar di kedua paru-paru. Hasil elektrokardiografy terkumpul sampai bertumpuk-tumpuk. Pengukuran serum elektrolit, hepatik dan fungsi renal terukur normal.
Seorang pria berusia 65 tahun dirawat di rumah sakit setelah ia dibawa ke UGD (unit gawat darurat) dikarenakan oleh dispnea dan edema (pembengkakan) pada kakinya. Pria ini memiliki riwayat penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi) yang diobati dengan menggunakan amlodipine. Angiography koroner yang dilakukan 1 tahun lalu karena rasa sakit pada bagian dada dalam kondisi normal. Saat tiba di rumah sakit, tekanan darahnya yaitu 180/110 mmHg dan laju detak jantung teratur 120/menit. Distensi vena jugular yaitu 10 cm disaat pasien terbaring pada tandu dengan kepalanya diangkat pada sudut 45 derajat. Ia memliki refleks hepatojugular positif, pembengkakan kaki pitting, gallop S3, dan suara berderak pada bagian dasar kedua paru-parunya. Tidak ada suara bisikan jantung yang terdeteksi. Pemeriksaan echocardiography menunjukkan fraksi ejeksi ventrikel kiri (LV) pada tingkat 20% dan pelebaran LV. Hasil electrocardiography yaitu sebuah hambatan cabang bundelan. Pengukuran serum elektrolit, hepatic, dan fungsi renal adalah normal.
Seorang lelaki tua berusia 65 tahun dirawat di rumah sakit setelah dia dipindahkan ke bagian darurat karena sesak dan kaki busung. dia memiliki riwayat terkena hipertensi yang diobati dengan amlodipine. angiografi jantung yang dilakukan 1 tahun yang lalu dikarenakan sakit dadanya itu normal. dimana tekanan darahnya 180/110mmHg,dan detak jantung 120/min. pembengkakan vena sebesar 10cm sementara pasien berbaring dengan kepala pada posisi 45 derajat. dia positif memiliki hepato juguler, pitting kaki busung,s3 gallop, dan rales di paru paru. tidak ada suara dari aktifitas jantung.tes echocardiography menunjukkan bilik kiri 20% mengalami penyemburan karena pecahan dan dilatasi bilik kiri. hasil elekrokardiografi adalah pengikatan blok cabang. serum elektrolit, hepatik, dan fungsi renal normal.
Seorang lelaki berusia 65 tahun opname di Rumah Sakit setelah dirawat di Unit Gawat Darurat karena sesak napas dan pembengkakan kaki. Ia memiliki riwayat panjang tekanan darah tinggi yang diobati dengan Amlodipine. Pemeriksaan Angiografi koroner telah dilakukan 1 tahun yang lalu karena sakit di dadanya telah normal. Ketika dalam proses penerimaan rawat inap, tekanan darahnya 180/110 mmHg dan laju detak jantung teraturnya 120/menit. Distensi vena jugularis sepanjang 10 cm pada posisi terbaring di ranjang dengan bagian kepala ranjang terangkat membentuk sudut 45 derajat. Ia positif memiliki reflek hepatojugular, pitting edema kaki, s3 gallop, ronki pada basal kedua paru. Tidak ada suara jantung abnormal yang terdengar. Pemeriksaan ekografi menunjukkan fraksi ejeksi ventrikel kiri sebesar 20% dan terjadi pembesaran. Hasil elektrografi menunjukkan adanya blok pada cabang berkas kiri ventrikel. Adapun pengukuran serum kadar elektrolit, fungsi liver dan ginjal adalah normal.